Seperti dilansir dari CNBC, Minggu (6/10/2013), pria ini menguasai 12 persen saham Twitter atau 56,9 juta lembar saham. Dia pun menjadi satu-satunya miliarder dari IPO ini, dengan jumlah saham bersih senilai USD1,2 miliar. Itu, jika nilai pasar Twitter USD10 miliar. Pasalnya, sejumlah pihak berpendapat Twitter bernilai lebih dari USD10 miliar.
Selain dia, Jack Dorsey, yang merupakan chairman Twitter, akan menjadi orang kaya dengan memiliki saham 4,9 persen atau 23,4 juta saham yang bernilai sekitar USD470 juta.
CEO Twitter, Dick Costolo memiliki sekitar 7,5 juta saham Twitter senilai USD150 juta. Selanjutnya, dan Peter Fenton yang duduk di dewan direksi Twitter memiliki saham 6,7 persen, atau 31,6 juta saham, senilai sekitar USD630 juta.
Sementara itu, Christopher Isaac Stone (Biz) yang dikenal banyak orang sebagai pembuat konsep utama di balik Twitter (cofounder) justru tidak memiliki saham. Mungkin, dia menjual sahamnya dalam penawaran sebelumnya.
Tercatat, ada sejumlah orang yang merupakan pemegang saham Twitter. Yakni Yuri Milner serta Union Square Ventures.
Seperti saham yang lain, tentu saja nilai saham Twitter ini masih bisa terus naik atau turun. Namun, Twitter masih punya kesempatan besar untuk memproduksi lebih banyak miliarder di masa depan
Meski demikian, minimnya pemegang saham dalan jumlah yang besar bisa dilihat sebagai tanda bahwa Twitter lebih demokrasi. Twitter pun menjadi perusahaan profesional yang tidak terikat dengan keputusan satu orang.
Tapi kurangnya Twitter dari pemegang saham utama pendiri seperti Facebook Mark Zuckerberg, Netflix Reed Hastings atau orang Google juga juga menjadi masalah. Kombinasi dari seorang pengusaha yang visioner dengan kepemilikan saham mayoritas telah terbukti berhasil di Silicon Valley
0 comments :
Post a Comment